Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diperintahkan oleh Joko Widodo Presiden untuk menelusuri tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur tidak melibatkan perwakilan dari unsur suporter Arema FC, Aremania.
Zainudin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Wakil TGIPF menyampaikan, alasan tidak dilibatkannya Aremania karena para suporter merupakan pihak yang terlibat atau menjadi korban.
“Orientasi kami jelas tentu untuk mewakili korban, kami akan mencari detail fakta-fakta di lapangan,” kata Zainudin Amali saat mengunjungi RSUD Saiful Anwar pada Selasa (4/10/2022).
Menurutnya tim independen tidak boleh terafiliasi dengan pihak mana pun, oleh karena itu tidak ada keterlibatan dari pihak suporter Arema. Zainudin ingin keputusan itu bisa dipahami semua pihak demi mencari fakta yang objektif.
Sesuai dengan arahan Presiden, TGIPF harus gerak cepat. Targetnya dalam waktu satu bulan harus mengusut insiden Kanjuruhan dan bisa menyimpulkan permasalahannya secara komperehensif.
“Nanti malam pak Mahfud MD (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI) sebagai Ketua TGIPF akan menggelar rapat koordinasi pertama,” ujarnya.
Menpora menjelaskan, setidaknya ada beberapa fakta dan detail peristiwa yang diperintahkan oleh Joko Widodo Presiden untuk ditelusuri supaya benang merah dalam tragedi ini menjadi jelas.
Untuk diketahui, struktural dari TGIPF ada 13 orang termasuk perwakilan kalangan akademisi yakni Rhenald Kasali dari Universitas Indonesia dan Sumaryanto Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, serta Akmal Marhali selaku Koordinator Save Our Soccer dan Anton Sanjoyo mewakili jurnalis olahraga dari Harian Kompas.(wld/dfn/ipg)